Beranda Business Intelligence Jadilah Analis Intelijen Bisnis dengan Keterampilan Ini
Gambar Milik: Pexels

Jadilah Analis Intelijen Bisnis dengan Keterampilan Ini

-

Di era teknologi canggih ini, pertumbuhan bisnis bergantung pada perkiraan dan prediksi model bisnis yang akurat. Kemampuan Anda untuk memeriksa data dan tren yang muncul untuk mengetahui apa yang dapat dicapai dalam bisnis adalah bagian besar dari intelijen bisnis.

Seorang analis intelijen bisnis bekerja dengan perusahaan untuk meneliti pesaing dan memahami musim pasar melalui analisis data. Jadi, merupakan nilai tambah jika Anda memahami model bisnis dan memiliki keterampilan konsultasi yang kuat.

Meskipun ada variasi di antara deskripsi pekerjaan yang tepat dari seorang analis intelijen bisnis, semuanya bermuara pada hal-hal tersebut.

  • Uraikan model data bisnis utama yang membantu visualisasi data.
  • Interpretasikan data untuk menemukan pola utama dan titik pertumbuhan potensial.
  • Bagikan pandangan, temuan, dan laporan analitik yang merekomendasikan arah bisnis dan peluang investasi utama.

Jika Anda ingin meningkatkan diri, berikut enam keterampilan yang dapat Anda pelajari sebagai analis intelijen bisnis.

  1. Penambangan data
  2. Penataan data
  3. Kemampuan berpikir
  4. Pemrograman
  5. Analisis data
  6. Visualisasi data

Mari kita pahami beberapa di antaranya lebih lanjut.

Penambangan data

Keterampilan penambangan data membantu Anda memahami di mana Anda bisa mendapatkan informasi yang relevan dengan bisnis Anda. Data biasanya selalu tersedia dalam volume besar. Keterampilan penambangan data memungkinkan Anda mengekstrak, membersihkan, dan memberikan informasi berguna. Tiga metode utama penambangan data adalah klasifikasi, pengelompokan, dan asosiasi.

Klasifikasi data membagi kumpulan data besar ke dalam kategori yang mencakup data publik, data rahasia, data lokal, dan data internal. Bagian lain dari penambangan data adalah membuat cluster data. Dengan menggabungkan data, Anda akan menemukan hubungan antara data yang diekstraksi dan apa yang membuatnya mirip.

Namun, Anda dapat memahami mengapa keterampilan penambangan data penting untuk intelijen bisnis karena keterampilan tersebut merupakan dasar dari intelijen bisnis.

Penataan data

Meskipun penambangan data melibatkan penggabungan data serupa, Anda tetap perlu mengatur dan menyusun data yang diekstraksi. Penataan data mengubah data mentah menjadi data siap analitik karena Anda hanya dapat menggunakan data terorganisir dan terstruktur dalam analisis bisnis. Mengelola data bisnis memerlukan keterampilan pemrograman.

Sebagai bagian dari keterampilan persiapan data, Anda harus mempelajari cara memfilter, membersihkan, dan mengubah data. Proses ini membantu Anda mengidentifikasi kesalahan dan menangkap serta menyimpan data yang memungkinkan Anda memvalidasi data sehingga Anda dapat membuat keputusan bisnis yang tepat. Ini juga menyelamatkan perusahaan Anda dari hasil analisis yang tidak dapat diandalkan.

Kemampuan berpikir

Anda harus memiliki keterampilan berpikir kritis, yang merupakan tanggung jawab seorang analis intelijen bisnis. Mengumpulkan data, menganalisisnya, dan menarik kesimpulan yang berguna bagi perusahaan Anda juga menempatkan Anda pada puncak kesuksesan sebagai analis intelijen bisnis.

Keterampilan analitis dan kritis akan membantu Anda melihat data dengan benar dan membangun sesuatu yang berguna dari data yang dikumpulkan. Berpikir kritis juga akan membantu Anda mengidentifikasi kelemahan sistem perusahaan berdasarkan informasi yang Anda kumpulkan.

Abhishek
Abhishek
Abhishek, sebagai seorang penulis, memberikan perspektif segar tentang berbagai topik. Dia membawa keahliannya di bidang Ekonomi ditambah dengan basis penelitian yang kuat ke dunia penulisan. Dia senang menulis tentang topik yang berkaitan dengan olahraga dan keuangan, tetapi sering menjelajah ke domain lain. Sering terlihat di berbagai restoran, dia adalah konsumen setia masakan baru.
Gambar Milik: Pexels

Harus Dibaca

Dari “Selamat Natal” hingga Miliaran Pesan: Kisah SMS

SMS pertama itu lebih dari sekadar tonggak teknis—ini adalah titik balik dalam interaksi manusia. Acara ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat membuat komunikasi menjadi lebih cepat, mudah diakses, dan personal.